Jumat, 20 September 2019

Published September 20, 2019 by with 0 comment

materi 3 | Alat Ukur

Beberapa persyaratan yang harus dimiliki sebuah alat ukur, yaitu:

a. Konsisten (tidak berubah dan selalu tetap) terhadap pengaruh lingkungan, seperti suhu, kelem
    baban, tekanan dan lainnya.
b. Universal atau dapat diterima dan digunakan di berbagai daerah.
c. Mudah dibuat dari bahan yang ada di lingkungan sekitar.
d. Beberapa Alat Ukur yang digunakan sebagai satuan standar antara lain :
1. Alat Ukur Besaran Panjang
Acuan atau standar yang digunakan sebagai satuan besaran panjang adalah meter. Satu meter standar internasional setara dengan seper 10 juta jarak dari kutub hingga garis khatulistiwa. Meter standar disimpan di Sevres, dekat Paris, terbuat dari bahan campuran pla tina yang tidak mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan, seperti suhu yang bisa menyebabkan memuai, kelembaban yang menyebabkan berkarat, dan pengaruh lainnya.
Mengikuti perkembangan zaman, meter standar diper ba harui berdasarkan sesuatu yang tidak akan berubah dalam berbagai kondisi, yaitu gelombang elektromagnet dimana 1 meter standar setara dengan panjang gelombang cahaya jingga yang dipancarkan oleh atom kripton-86 dalam ruang hampa.
Kelihatannya acuan meter standar di atas masih sulit digunakan karena gas kripton-86 tidak mudah diperoleh. Saat ini satu meter standar diperbaharui lagi, yaitu berdasarkan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama seper 299 794 458 detik. 
Alat Ukur Panjang ada tiga macam, yaitu :

a. Mistar
Mistar yang biasa kita gunakan adalah mistar yang panjangnya antara 20 cm hingga 30 cm. Mistar ini biasanya menggunakan dua skala yaitu : cm dan mm. Skala terkecil atau ketelitian mistar adalah 1 mm.
Angka-angka yang tertera pada mistar menunjukkan skala satuan centimeter menurut ja rak yang bersesuaian. Diantara setiap angka-angka tersebut terdapat 10 garis pendek- pendek menunjukkan skala satuan milimeter. Skala satuan terkecil ini yang menun jukkan ketelitian suatu alat ukur. Dalam hal ini, mistar tersebut memiliki ketelitian 1 mm.

b. Jangka Sorong
Jangka sorong memiliki ketelitian melebihi mistar, yaitu sebesar 0,1 mm. Beberapa bahkan memiliki ketelitian hingga 0,05 mm. Jangka sorong memiliki dua skala, yaitu skala uta ma dan skala nonius atau vernier. Skala uta ma bersifat tetap atau tidak bergerak, se mentara skala nonius berada pada posisi digeserkan atau disorong.

Skala nonius mempunyai panjang 0,9 cm = 9 mm, atau setiap garis skala bernilai 9
mm : 10 = 0,9 mm (ketelitian 0,1 mm).

Cara Penggunaan Jangka Sorong:
  • Pengukuran terhadap suatu benda dilakukan dengan menggeser-geser rahang hingga posisi kedua rahang berhimpit dengan benda yang akan diukur (hati-hati agar tidak menekan terlalu keras pada kedua rahang jangka sorong tersebut, karena bisa merusak ujung rahang dan data hasil pengukuran akan menyimpang),
  • Kemudian mengamati letak angka nol dari skala nonius, di garis yang berimpit dengan salah satu garis pada skala utama satuan mm. Pada garis yang kurang lebih berimpit tersebut menunjukkan nilai hingga satuan terkecil 1 mm. Misalnya nilai 0 pada skala nonius berimpit paling dekat dengan garis pada skala utama bernilai 1,2 cm = 12 mm.
  • Pada skala nonius bisa ditentukan hingga ketelitian 0,1 mm dengan menentukan garis pada skala nonius yang berimpitan dengan garis pada skala utama. Misalnya garis pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama bernilai 0,6 maka nilai terkecil hasil pengukuran 0,6 mm.
  • Nilai total hasil pengukuran adalah 12 mm + 0,6 mm = 12,6 mm.

c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur besaran panjang yang paling teliti dibandingkan alat ukur yang telah dibahas sebelumnya. Ketelitiannya mencapai 0,01 mm. Biasanya digunakan mengukur ketebalan suatu benda yang sangat tipis atau kecil. Seperti juga jangka sorong, mikrometer sekrup terdiri dari bagian yang tetap berfungsi sebagai skala utama dalam satuan 0,5 mm untuk setiap celah garis, dan bagian yang bisa digeserkan berupa selubung luar yang diputar seperti sekrup
Cara Penggunaan Mikrometer Sekrup:
  • Pengukuran dilakukan dengan cara menggeserkan bagian yang bisa digeserkan dengan cara memutarkannya seperti sekrup hingga ujung rahang menyentuh dan berhimpit dengan benda yang akan diukur. Ujung rahang agar jangan ditekan terlalu keras karena akan merusak ketepatan pengukuran.
  • Kemudian mengamati posisi ujung selubung yang berimpit dengan skala utama hingga kita memperoleh nilai mencapai ketelitian 0,5 mm. Misalnya posisi ujung selubung menunjukkan angka sekitar 3,5 mm.
  • Selanjutnya mengamati skala satuan yang terdapat pada selubung. Skala satuan tersebut melingkari selubung terdiri dari 50 bagian (atau garis) dimana setiap garis menunjukkan ketelitian pengukuran hingga 0,01 mm. Misalnya garis pada skala selubung yang berimpit pada garis melintang pada skala utama menunjukkan nilai 32, maka dinyatakan sebagai 0,32 mm.
  • Nilai total hasil pengukuran adalah 3,5 mm + 0,32 mm = 3,82 mm.

2. Alat Ukur Massa
Satuan standar internasional untuk massa adalah kilogram. Kilogram yang digunakan sebagai standar internasional adalah suatu si linder yang dibuat dari campuran platina dan disebut kilogram standar. Silinder ini disimpan di Sevres, dekat Paris. Semua alat ukur mas sa (atau istilahnya 'berat' dalam konteks ke hidupan sehari-hari), seperti tim bangan, neraca, dan lainnya, dibuat dengan mengacu pada kilogram standar tersebut. 

Beberapa satuan massa dan konversi terhadap satuan internasional (kg):
1 ton = 1 000 kg
1 kwintal = 100 kg
1 ons = 0,1 kg *)
 

Keterangan:
*) 1 ons = 0,1 kg = 100 g hanya berlaku di Indonesia.
Di luar negeri 1 ons (ounce/oz) = 28,35 g.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran massa antara lain :

a. Timbangan
Alat ukur massa ini biasanya terdapat di dapur sebagai bagian dari alat rumah tangga atau sebagai timbangan badan. Timbangan ini biasanya digunakan dalam membuat masakan atau kue berdasarkan resep tertentu, atau sebagai alat untuk menimbang badan dalam skala ukuran yang lebih besar. Biasanya menggunakan pegas atau per agar timbangan dapat berfungsi
b. Neraca
Neraca biasanya menggunakan prinsip kesetimbangan antara sisi yang satu sebagai beban dan sisi yang lain sebagai pengukur beban. Sering dijumpai di pasar atau tokotoko yang biasa menjual barang secara kiloan (menjual barang berdasarkan massa benda tersebut). Benda atau beban yang akan diukur diletakkan di salah satu sisi timbangan, sedangkan pada sisi lainnya diletakkan anak timbangan sebagai pengukur, sehingga antara sisi yang satu dengan sisi yang lain terjadi keseimbangan

Neraca biasanya menggunakan prinsip kesetimbangan antara sisi yang satu sebagai beban dan sisi yang lain sebagai pengukur beban. Sering dijumpai di pasar atau tokotoko yang biasa menjual barang secara kiloan (menjual barang berdasarkan massa benda tersebut). Benda atau beban yang akan diukur diletakkan di salah satu sisi timbangan, sedangkan pada sisi lainnya diletakkan anak timbangan sebagai pengukur, sehingga antara sisi yang satu dengan sisi yang lain terjadi keseimbangan

Neraca yang lain, seperti neraca dua le ngan, mampu mengukur massa secara lebih teliti, misalnya mengukur massa emas, perak dan lainnya dalam satuan gram. Biasanya neraca ini digunakan dalam jual beli barang berharga seperti emas dan perak. 

Di dalam laboratorium, tersedia juga neraca dengan ketelitian mencapai 1 gram, biasanya disebut sebagai ne raca O'hause, biasa juga disebut sebagai neraca tiga lengan. Cara meng gunakan neraca ini dengan cara menggeser-geserkan beban pada tiga lengan neraca hingga di peroleh suatu kesetimbangan.

Pada masa kini sudah terdapat timbangan dengan menggunakan prinsip kerja elektronika, biasa disebut sebagai timbangan elektronik. Timbangan jenis ini biasanya terdapat di pasar modern, seperti supermarket atau supermal. Kita tinggal menaruh ben da yang akan diukur massanya di atas bidang beban pada alat elektronik tersebut. Selanjutnya pada tam pilan akan muncul angka yang menunjukkan massa (atau istilahnya 'be rat' dalam konteks sehari-hari) benda tersebut.
3. Alat Ukur Waktu
Standar satuan internasional waktu adalah sekon atau detik. Satu detik pada awalnya disamakan dengan seper 86400 selang waktu yang diperlukan oleh matahari dalam melakukan gerak semu mengelilingi bumi selama 1 hari. Namun diketahui kemudian bahwa 1 hari matahari mengelilingi bumi tidak tepat 24 jam atau 86 400 detik. Oleh karenaitu standar 1 detik diubah menjadi setara dengan atom cesium 133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali.

Ukuran Waktu :
1 jam    = 60 menit
1 menit = 60 detik
1 jam    = 3.600 detik
1 hari    = 24 jam
1 hari    = 1.440 menit
1 hari    = 86.400 detik

Alat ukur waktu antara lain :
a. Arloji atau jam
Arloji atau jam tangan merupakan alat ukur waktu yang sering dipasang di tangan. Bisa juga dipasang di dinding sebagai jam dinding, atau dipasang di atas meja/bufet sebagai jam meja atau jam weker. Jam weker bisa memberikan tanda berupa alarm pada suatu waktu yang telah ditentukan. Jam/arloji ini terbagi dua, yaitu yang menggunakan jarum penunjuk, dan ada yang menggunakan sistem digital.
b. Stopwatch
Alat ukur waktu yang digunakan untuk ketelitian yang lebih tinggi disebut stopwatch. Biasanya alat ini digunakan untuk olahraga yang membutuhkan kecepatan setinggi mungkin dimana membutuhkan waktu yang sesingkat mungkin dengan ketelitian yang tinggi, seperti lari dan berenang. Ketelitian stopwatch dengan jarum penunjuk bisa mencapai 0,1 detik. Sekarang ini sudah ada stopwatch sistem digital yang bisa mencapai ketelitian 0,01 detik.
Keterangan: Mengenai KalibrasiBeberapa alat ukur seperti timbangan/neraca yang berfungsi mengukur massa (berat dalam konteks sehari-hari), ternyata tidak selalu konsisten dan bisa berubah nilai hasil pengukurannya setelah jangka waktu tertentu. Ini mengakibatkan hasil pengukuran menjadi tidak benar dan menyimpang dari yang seharusnya. Penyimpangan nilai bisa terjadi karena adanya karat atau korosi pada alat timbangan, batere yang sudah lemah
pada arloji yang kita gunakan, atau tumbukan/benturan pada alat ukur tersebut.
Untuk mengatasi penyimpangan ini, perlu dilakukan kalibrasi ulang terhadap alat ukur tersebut. Kalibrasi merupakan suatu kegiatan yang diperlukan agar alat ukur tersebut sesuai dengan standar acuan nasional maupun internasional yang telah ditentukan.  
Di Indonesia ada Lembaga yang khusus menangani masalah kalibrasi, yaitu Lembaga Metrologi Nasional yang terdapat di Pusat Penelitian Kalibrasi Instrumen dan Metrologi LIPI (Puslit KIM LIPI) di Kompleks Puspiptek Gedung 420, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia.


Lanjut Baca
      edit

Selasa, 13 Agustus 2019

Published Agustus 13, 2019 by with 0 comment

KITA DAN EKOSISTEM




Pengertian Ekosistem


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fi sik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.

Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fi sik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fi sik, sebaliknya organisme juga mempengaruhi lingkungan fi sik untuk keperluan hidup.

Komponen pembentuk ekosistem dibagi dua, yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah berupa berbagai makhluk hidup yang ada di dalam suatu ekosistem. Berdasarkan peranannya didalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu: produsen (tumbuhan), konsumen (pemangsa) dan pengurai (detritus). Sedangkan komponen abiotik adalah merupakan komponen ekosistem berupa benda tak hidup yang terdapat disekitar makhluk hidup. Komponen abiotik yang berpengaruh pada ekosistem yaitu: air, suhu, iklim, cahaya matahari, kandungan garam, tanah dan batuan.

Saling Ketergantungan Makhluk Hidup dalam Sebuah Ekosistem

Tuhan menciptakan makhluk hidup yang ada di permukaan bumi, adalah untuk saling memberi manfaat. Tidak ada hewan dan tumbuhan yang diciptakanNya sekecil apapun bentuknya yang tidak ada nilai manfaatnya. Bahkan kalau kita belum mampu melihat nilai manfaatnya, hal itu menjadi penanda begitu terbatasnya pengetahuan kita, sehingga belum mampu memecahkan misteri dari Sang Pencipta. Tentu saja ada hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Makhluk hidup juga mempunyai hubungan ketergantungan dengan lingkungannya..

Hubungan Antar Makhluk Hidup, dapat digambarkan dalam beberapa defi nisi berikut ini:

1. Simbiosis
Simbiosis yaitu hubungan ketergantungan antara dua makhluk hidup atau lebih yang hidup ber sama yang membentuk hubungan yang khas. Yang dibedakan menjadi tiga bentuk hubung an, yaitu:

a. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan khas antara dua makhluk hidup atau lebih yang saling menguntungkan. Contoh simbiosis mutualisme adalah antara lebah de ngan bunga, kupu-kupu dengan bunga dan kerbau dengan burung jalak pemakan kutu.

b. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan khas antar makhluk hidup yang merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak lainnya. Contoh simbiosis parasitisme yaitu tum buhan tali putri dengan tumbuhan inang yang di tumpanginya, pohon benalu dan tumbuhan inang yang ditumpanginya.

c. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan yang khas antar makhluk hidup yang meng un tungkan satu pihak tetapi tidak merugikan pihak lainnya dan tidak memperoleh keuntungan apapun dari hubungan tersebut. Contoh simbiosis komen salisme adalah hu bungan antara tanaman hias tanduk rusa dengan pohon inangnya begitu juga dengan hu bungan antara bunga anggrek dengan pohon inangnya. Tumbuhan tanduk rusa tidak mengambil makanan dari pohon inang, begitu juga dengan pohan inang tidak dirugikan dan tidak diuntungkan.


2. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antar makhluk hidup dengan urutan tertentu. Contoh rantai makanan yaitu rumput dimakan kambing dan kambing dimakan singa. Di dalam rantai makanan ada tingkatan yang disebut produsen, konsumen dan pengurai. Tumbuhan disebut sebagai produsen karena hanya tumbuhan yang dapat membuat atau pemproduksi makanan sendiri. Hewan herbivora atau pemakan tumbuhan disebut konsumen tingkat I, sedangkan hewan yang memakan konsumen tingkat I disebut konsumen tingkat II begitu seterusnya.

Di dalam rantai makanan makhluk hidup yang mati diuraikan atau di busukan oleh pengurai (seperti jamur, bakteri dan cacing). Proses pembusukan atau penguraian ini menghasilkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Beberapa rantai makanan dapat saling berhubungan membentuk jaring-jaring makanan.

Contoh rantai makanan perumput :


Contoh rantai makanan detritus/decomposer/pengurai
Rantai makanan yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritus sebagai trofi k
awalnya.
Detritus → Detritivora → Karnivora

Contoh rantai makanan detritus adalah seresah atau dedaunan dimakan cacing tanah, cacing
tanah dimakan bebek, dan bebek dimakan manusia.

3. Jaring-jaring Makanan

Di alam semesta yang sangat beragam ini, satu produsen tidak hanya dimakan oleh hanya satu organisme/konsumen pertama. Tetapi bisa dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama. Satu jenis konsumen pertama dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Jadi rangkaian makan dan dimakan/rantai makanan yang saling berkaitan lebih dari satu rangkaian itulah yang disebut dengan jaring-jaring makanan, lebih jelasnya peristiwa tersebut diilustrasikan pada bagan dibawah ini:

Contoh: Jaring-jaring makanan pada ekosistem sawah



SILAHKAN KERJAKAN TUGAS





Lanjut Baca
      edit
Published Agustus 13, 2019 by with 0 comment

BESARAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI





Perhatikan di sekitar kita! Apa yang hendak kita lakukan jika kita hendak mengukur panjang, massa* (yang dimaksud adalah ‘berat’ dalam istilah sehari-hari*), atau waktu? Barangkali kita sudah mengenal beberapa alat ukur yang ada di sekitar, seperti mistar (pengukur panjang), timbangan (pengukur massa), jam/ arloji/ stopwatch (pengukur waktu), thermometer (pengukur suhu), dan lain sebagainya. 

Amati bahwa setiap alat pengukuran tersebut ternyata mempunyai skala yang digambarkan sebagai susunan garis-garis yang teratur. Selanjutnya amati skala pada masing-masing alat ukur tersebut.

Perhatikan gambar di atas. Tampak mistar dengan satuan cm tertulis. Skala pada alat ukur mistar tersebut adalah 1 cm ditunjukkan pada garis-garis dengan bilangan berurutan 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya. Perhatikan bahwa jarak pada 0 ke 1 adalah 1 cm, begitu juga jarak dari 1 ke 2, 2 ke 3, 3 ke 4, 4 ke 5, dan seterusnya…. adalah 1 cm. 
Maka dikatakan skala alat ukur tersebut adalah 1 cm.

Untuk mengubah satuan pengukuran ke satuan internasional, pertama-tama kita perlu mengetahui beberapa satuan internasional, yaitu:

1. Besaran Pokok

Besaran panjang : Satuannya meter (disingkat m)
Besaran waktu : Satuannya detik (disingkat det atau ‘s’ singkatan dari second dalam bahasa Inggris)
Besaran massa : Satuannya kilogram (disingkat kg sama dengan satuan berat dalam kehidupan sehari-hari)
Besaran suhu : Satuannya celcius (disingkat °C)

2. Besaran Turunan

Besaran luas : Satuannya meter persegi (disingkat m2 )
Besaran volum : Satuannya meter kubik (disingkat m3 )
Besaran kecepatan : Satuannya meter per detik (ditulis m/ det )
Massa jenis atau berat jenis : Satuannya kilogram per meter kubik (ditulis kg/m3)
Besaran pokok ada tujuh, antara lain :
1. Panjang,
2. Massa,
3. Waktu,
4. Suhu,
5. Kuat arus,
6. Intensitas cahaya, dan
7. Jumlah zat.
Pada pembahasan saat ini hanya dibahas tiga besaran pokok yang paling berpengaruh dan berperan dalam pengukuran sehari-hari, yaitu:
1. Besaran panjang, juga meliputi lebar, tebal, tinggi, jarak, jari-jari, diameter, keliling.
2. Besaran massa, atau biasa dikenal sebagai ‘berat’ dalam konteks kehidupan sehari-hari

3. Besaran waktu

Besaran pokok yang lainnya akan dibahas pada saat yang bersesuaian dengan pokok bahasan, misalnya mengenai besaran kuat arus listrik akan dibahas pada pokok bahasan mengenai listrik. Selain besaran pokok terdapat besaran turunan. Besaran turunan merupakan hasil kombinasi dari beberapa besaran pokok, misalnya luas, volum, dan kecepatan.


Contoh :
1. Luas merupakan hasil kombinasi dari dua besaran panjang, yaitu panjang dan lebar.
Luas = panjang x lebar
(satuannya m x m = m2)

2. Volume merupakan hasil kombinasi dari tiga besaran panjang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi.
Volume = panjang x lebar x tinggi ( untuk balok )
(satuannya m x m x m = m3)

3. Kecepatan merupakan kombinasi dari besaran panjang dan besaran waktu.
Kecepatan = jarak/waktu
(satuannya m/s)

Keterangan:
‘Massa’ dan ‘berat’ merupakan istilah yang sama dalam kehidupan sehari-hari, namun dibedakan dalam konteks fi sika. Massa suatu benda selalu tetap dimanapun berada, sementara berat benda dipengaruhi oleh gravitasi. Oleh karena itu benda bermassa 1 kg, beratnya di bumi 1 kg. Namun di bulan yang pengaruh gravitasinya sangat rendah, berat benda itu hanya sekitar 0,17 kg, tapi massanya dianggap tetap 1kg.

Contoh:
Suatu alat ukur timbangan dengan penunjuk satuan skala seperti berikut



Berapa satuan skala pada alat ukur tersebut?
Jawab:
Untuk setiap skala 100 terdapat 2 garis penunjuk. Artinya untuk setiap satu skala:


jadi satuan skala alat ukur tersebut adalah 50 gram


Lanjut Baca
      edit
Published Agustus 13, 2019 by with 0 comment

PENGUKURAN

PKBM BINAWARGA

Pengantar


Apa yang dimaksud dengan pengukuran? Apa hubungannya dengan besaran? Juga apa yang dimaksud dengan satuan? Bagaimana peran pengukuran da lam kehidupan kita sehari-hari. Pengukuran merupakan kegiatan sangat dibutuhkan oleh manusia. Dalam melakukan peng ukuran selalu melibatkan besaran dan satuan. 

Pada dasarnya, peng ukuran merupakan kegiatan yang diperlukan dalam membandingkan suatu besaran dengan besaran lainnya secara akurat dan universal. Akurat dalam arti sesuai dengan ukuran yang se benarnya menurut acuan standar in ternasional; universal karena dapat di gunakan di segala tempat dan wilayah. Tan pa konsep pengukuran yang memadai dan sesuai kebutuhan, manusia tidak akan mampu melakukan usaha seperti berdagang, bertani, berkebun, bertukang, dan banyak pekerjaan lainnya secara optimal. Karena pekerjaan-pekerjaan tersebut selalu melibatkan konsep pengukuran

Pengertian Pengukuran

Perhatikan kegiatan manusia sehari-hari di sekitar kita. Kita sering melihat kegiatan manusia yang sedang melakukan pengukuran. Misalnya ketika melihat jam atau arloji, atau ketika ingin me ngetahui jarak dari tempat yang satu dengan yang lain. Kegiatan ter sebut berhubungan dengan peng ukuran. Dengan kata lain, peng ukuran merupakan kegiatan sehari-hari yang perlu dilakukan agar kita lebih mudah dalam me nempuh kehidupan. Bayangkan seandainya kita tidak bisa melakukan pengukuran, seperti melihat waktu, mengukur jarak, dan menimbang berat, maka kita akan selalu terlambat dalam menepati janji atau ke tempat kerja, bahkan kesulitan dalam memasak sesuai dengan resep karena tidak bisa menentukan jumlah bahan yang tepat dalam meramu masakan. 

Dalam kehidupan sehari-hari hampir pasti kita pernah melakukan pengukuran, misalnya mengukur tinggi badan dengan mistar, pedagang beras mengukur berat beras yang dijual dengan menggunakan timbangan atau neraca. Juga mengukur waktu agar kita tidak terlambat ke tempat kerja. Pengukuran begitu penting dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga kita perlu mengetahui cara mengukur dan alat ukur yang sesuai.

ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGUKURAN

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan cara berpikir untuk memahami gejala alam melalui penelitian/penyelidikan. IPA meliputi sikap ilmiah, proses ilmiah, produk IPA dan aplikasi IPA. Sikap ilmiah antara lain meliputi rasa ingin tahu tentang objek gejala alam yang perlu dipecahkan melalui proses ilmiah, yaitu penelitian/penyelidikan. Hasil penelitian/penyelidikan akan menghasilkan produk IPA. Produk IPA ini baru memiliki nilai manfaat jika bisa diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan manusia untuk hidup lebih baik.

Oleh karena itu perlu dicermati bahwa kegiatan penelitian/penyelidikan sangat diperlukan untuk menghasilkan produk IPA yang bermanfaat bagi manusia. Dalam kegiatan penelitian/penyelidikan, salah satu bagian terpenting adalah melakukan pengamatan terhadap objek sehingga bisa menghasilkan data yang seakurat mungkin seperti kenyataannya. Hal ini membutuhkan pengukuran yang cermat dan teliti, serta cukup detil untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang teramati. Oleh karena itu tidak akan ada produk IPA yang baik dan bermanfaat bagi manusia, tanpa melibatkan pengukuran. 

Dalam melakukan pengukuran selalu melibatkan dua hal berikut ini yaitu: besaran dan satuan. Apa yang dimaksud besaran dan satuan? 
  • Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dengan cara dibandingkan, memiliki satuan dan dinyatakan dengan angka-angka (atau nilai).
  • Satuan adalah pembanding di dalam mengukur suatu besaran. 
  • Mengukur adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
Pengertian Satuan Baku dan Satuan Tak Baku

a. Satuan Baku
Pada pembahasan sebelumnya Anda telah mengenal besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok maupun besaran turunan dapat diukur dengan menggunakan satuan baku maupun satuan tak baku. Satuan baku telah diakui secara internasional, karena hasil pengukurannya selalu tetap biarpun diukur oleh siapapun dan dimanapun berada. 

Contoh satuan baku adalah: meter, kilogram, detik, liter, sentimeter, meter persegi, meter kubik, dan lainnya.

b. Satuan Tak Baku
Satuan tak baku, disebut demikian karena hasil pengukurannya bisa berbeda-beda bergantung pada kondisi. Misalnya satuan jengkal yang menggunakan jari tangan manusia, mempunyai kelemahan karena ukuran tangan manusia tidak selalu sama. Begitu juga saat menggunakan satuan gayung, cangkir dan lainnya.

Contoh satuan tak baku : depa, gayung, cangkir, sloki, kaleng, dan lainnya. Dapatkah Anda
menyebutkan satuan tak baku lainnya?

Contoh Soal 1:
Setelah diukur dengan satuan jempol, panjang buku tersebut 11½ jempol (inci). Berapa kira-kira
nilai tersebut dalam Satuan Internasional?
Jawab:
Diketahui 1 jempol = 2,5 cm = 0,025 m, => maka 11½ x 0,025 m = 0,2875 m

Lanjut Baca
      edit

Selasa, 06 Agustus 2019

Published Agustus 06, 2019 by with 0 comment

3 Cara Membuat Magnet


3 Cara Membuat Magnet
Artikel IPA Kelas IX kali ini akan membahas mengenai 3 cara membuat magnet. 
--
Halo, Squad! Kamu suka menaruh tempelan di pintu kulkas nggaksih? Tempelan kulkas ini lucu-lucu banget, ya! Biasanya juga sering dijadikan oleh-oleh, lho. Hayo, yang pintu kulkasnya penuh dengan tempelan kulkas, coba tunjuk tangan! Hahaha. Kamu pernah mengira-ngira nggak sih, kenapa tempelan kulkas ini bisa menempel di pintu kulkas? Padahal 'kan nggak ada lemnya ya. Nah, tempelan kulkas ini bisa menempel di pintu kulkasmu karena mereka ini punya magnet di bagian belakangnya. Wah. Kira-kira, bagaimana ya cara membuat magnet? Kuy, kita simak cara-cara membuatnya. Ada 3 cara yang bisa kamu coba, nih!
3 Cara Membuat Magnet
Lucu-lucu ya, magnet kulkasnya! (Sumber: notonthehighstreet.com)
Cara pertama untuk membuat magnet adalah dengan menggosokan magnet. Apakah digosok seperti menggosok barcodedi kupon undian? Hmm... konsep menggosoknya kurang lebih sama, sih. Jadi, kalau magnetnya digosokkan secara berulang-ulang pada besi dan baja dengan teratur, maka besi dan baja tersebut akan bersifat magnetik. Kalau sudah bersifat magnetik gitu, berarti dia sudah jadi magnet, ya? Yes, betul sekali Squad. Oh iya, kamu harus ingat, kutub magnet yang dihasilkan pada magnet baru ini pasti berlawanan dengan kutub magnet yang menggosoknya. Jangan lupa, ya! 
Cara yang kedua disebut dengan elektromagnet. Hah, maksudnya apa tuh? Buat magnetnya pakai listrik? Betul banget! Proses pembuatan magnet dengan cara elektromagnet ini sangat mengandalkan arus listrik. Cara membuatnya cukup mudah, lho. Kamu tinggal melilitkan besi atau baja dengan kawat berarus listrik. Jangan lupa, kawatnya harus kamu hubungkan dengan baterai terlebih dahulu, ya. Nanti, susunan magnet elementer pada besi atau baja tersebut akan didapat dari arus DC baterai. Tenang, susunan magnet elementernya sudah teratur, kok! Oh iya, arah kutub magnetnya bisa ditentukan lewat kaidah tangan kanan, lho. Apa sih, kaidah tangan kanan itu? Coba perhatikan gambar di bawah ini, yuk! 
3 Cara Membuat Magnet
Cara yang terakhir namanya induksi. Eh.. bukan induksi seperti mau melahirkan, kan? Hahaha bukan, kok. Proses pembuatan magnet dengan cara induksi ini cukup sederhana, lho. Kamu tinggal mendekatkan besi atau baja dengan bahan magnet yang cukup kuat. Lalu, besi atau baja tersebut akan menjadi magnet, deh. Oh iya, ketika mereka dijauhkan dari bahan magnet tersebut, besi akan sangat mudah kehilangan sifat magnetnya. Kalau baja bagaimana? Baja tetap bisa mempertahankan sifat magnetnya kok, walaupun sudah tidak berada di dekat bahan magnet tersebut. 
3 Cara Membuat Magnet

Lanjut Baca
      edit
Published Agustus 06, 2019 by with 0 comment

Mengapa Petir Bisa Terjadi


terjadinya petir - header

Artikel IPA kelas IX ini akan membahas tentang listrik statis serta kaitannya dengan peristiwa terjadinya petir.
Siapa yang masih ingat adegan waktu Thor, Groot dan Rocket Raccoon mendarat di Wakanda? Keren banget ya! Apalagi kedatangan mereka dibuat lebih dramatis karena ada petir dari palu barunya Thor. Di film sih keren, tapi kamu tau nggak kalau di dunia nyata petir adalah peristiwa alam yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Selain karena kilatannya, petir juga memiliki suara yang dahsyat. Di sisi lain, petir juga sangat berbahaya karena jika seseorang tersambar petir, maka badannya akan terbakar. Aduh... Serem ya Squad?! Nggak heran kan kalau ada banyak orang yang takut petir.
Ngomong-ngomong soal petir, yang sering kita lihat di dunia nyata asalnya bukan dari palu Thor ya Squad! Petir terjadi karena gesekan antar awan yang melahirkan elektron-elektron bebas. Elektron? Apaan tuh? Jadi, petir adalah salah satu peristiwa yang berkaitan dengan listrik statis. Sebelum kamu pusing mikirin petir, apalagi mikirin Thor, sekarang kita belajar listrik statis sama-sama yuk!
peristiwa terjadinya petir
Thor di Infinity War (sumber: pinterest.com)
Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah tertentu yang tidak mengalir atau tetap (statis). Listrik statis timbul karena benda-benda yang beraliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya listrik. Dengan kata lain, benda tersebut dapat menghasilkan proton dan elektron tanpa menggunakan pembangkit listrik.
petir - separator 1
Kamu pasti pernah kan belajar tentang atom di pelajaran Kimia? Atom merupakan suatu dasar materi yang terdiri atas inti atom yang dikelilingi oleh elektron. Partikel-partikel penyusun atom adalah:
Elektron → muatan negatif
Proton → muatan positif
Neutron → muatan netral
Inti atom terdiri dari proton dan neutron, sementara elektron bergerak mengelilingi inti atom dalam lintasan tertentu (berada di kulit atom). Nah, listrik statis ini terjadi karena adanya perpindahan elektron. Benda menjadi bermuatan karena elektronnya dipindahkan dari benda satu ke benda lain.
Listrik statis yang memuat muatan positif dan negatif memenuhi sifat-sifat muatan listrik. Suatu atom dikatakan netral apabila jumlah proton di inti sama dengan jumlah elektron di kulit, dikatakan bermuatan positif apabila jumlah proton di inti lebih banyak daripada jumlah elektron di kulit, dan dikatakan bermuatan negatif jika jumlah proton di inti lebih sedikitdaripada jumlah elektron di kulit.
Dari sifat-sifat muatan tersebut, dapat memungkinkan terjadi interaksi. Interaksi tersebut bisa jadi tarik-menarik atau tolak-menolak.
terjadinya petir - muatan listrik
Oh iya, pada tahun 1785, Charles Agustin Coulomb menemukan hukum dasar tentang gaya listrik antara dua partikel bermuatan yang berbunyi: “Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik berbanding lurus dengan muatan masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut”. Hukum ini dikenal dengan Hukum Coloumb. Kamu bisa melihat penjelasannya di artikel Pengertian Hukum Coloumb.
petir - separator 2
Ada tiga cara untuk memberi muatan pada listrik statis, yaitu: penggosokan, konduksi dan induksi. Penjelasannya kita lanjut di bawah ya, Squad.
Penggosokan
Benda-benda di bawah ini dapat memiliki muatan listrik dengan cara digosok dengan benda lain. Simak tabel di bawah ini.
terjadinya petir - tabel bahan-bahan
Konduksi
Cara yang kedua adalah dengan konduksi. Apa itu konduksi? Konduksi adalah mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda yang tidak bermuatan listrik. Dengan begitu, benda yang tadinya tidak memiliki muatan listrik akan memiliki muatan listrik.
terjadinya petir - konduksi
Induksi
Terakhir adalah dengan induksi yaitu memisahkan muatan listrik di dalam suatu penghantar. Caranya adalah dengan mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke penghantar yang dinamakan dengan elektroskop.
terjadinya petir - induksi
Tadi, di awal artikel sudah dikasih gambaran sedikit tentang fenomena alam yang sering terjadi di sekitar kita kan? Ya, petir. Petir merupakan salah satu fenomena alam yang bisa kita saksikan. Yuk, kita bahas sedikit lagi tentang fenomena listrik statis tersebut.
petir - separator 3
Fisika pasti ada di mana-mana dan kapan saja, termasuk juga dengan fenomena listrik statis ini. Salah satunya adalah petir yang kita sebut di awal artikel tadi. Bukan petirnya Thor ya Squad, tapi petir yang sering kita lihat. Petir bisa terjadi karena awan yang bergesekan satu sama lain.
 peristiwa terjadinya petir
Awan yang bergesekan sebelum petir terjadi (sumber: giphy.com)
Setelah proses pergesekan lahirlah elektron-elektron bebas yang kemudian berkumpul dan saling menguatkan satu dengan lainnya, sehingga memiliki cukup beda potensial untuk menyambar permukaan bumi. Saking berbahayanya petir, kini dibuat alat penangkal petir yang biasa dipasang di bangunan-bangunan tinggi.
terjadinya petir - benjamin franklin
Cara kerja alat penangkal petir ini berdasarkan prinsip induksi muatan listrik yaitu memisahkan antara proton dan elektronnya. Jadi, petir yang menyambar di antara bangunan-bangunan tinggi tidak akan membahayakan bangunan serta penghuninya karena ada pemindahan muatan listrik.
Selain petir dan penangkalnya, fenomena listrik statis yang lain adalah ketika kita mendekatkan punggung tangan ke televisi yang baru saja dimatikan. Seketika tangan kita akan terasa disetrum oleh layar televisi tersebut. Ada juga rambut kering yang berbunyi gemerisik halus ketika disisir dengan sisir plastik, lalu jika sisir tersebut didekatkan ke kertas kecil-kecil, kertas tersebut akan menempel ke sisir plastik.
Lanjut Baca
      edit
Published Agustus 06, 2019 by with 0 comment

Kenapa Perempuan yang Sudah Menstruasi Bisa Hamil


menstruasi bisa hamil - HEADER 
Artikel ini membahas tentang alat reproduksi perempuan, proses menstruasi, dan kehamilan.
--
Saat seorang perempuan mengalami menstruasi pertamanya (menarche), ngga jarang orang tua bakal bilang “Kamu kan udah haid, bergaulnya hati-hati ya” atau “Kamu harus bisa jaga diri, jangan mau diajak yang aneh-aneh.” Emang kenapa sih orang tua bisa bilang kaya gitu? Yaudah kita bahas deh.
Baik remaja putra maupun remaja putri mengalami perubahan sekunder dan primer saat memasuki masa pubertas. Masa pubertas pada remaja putri umumnya terjadi pada usia 10,5 sampai 14 tahun. Perubahan sekunder pada remaja putri ditandai dengan growth spurt, berupa puncak kecepatan pertumbuhan tinggi badan atau Peak Height Velocity (PHV), serta puncak kecepatan penambahan berat badan atau Peak Weight Velocity (PWV). Selanjutnya payudara remaja putri mulai membesar, tumbuhnya rambut-rambut halus di ketiak dan organ intim. Remaja putri juga mengalami produksi keringat berlebih sehingga muncul bau badan, serta munculnya jerawat. Ini nih yang bikin remaja cewe-cewe suka cranky.
Kalau remaja putra kan perubahan primernya ditandai dengan mengalami mimpi basah, maka pada remaja putri ditandai dengan menstruasi pertama (menarche). Seorang perempuan yang telah mengalami menstruasi menunjukkan bahwa ia telah mampu menghasilkan sel telur. Artinya, ia telah siap bereproduksi dan melahirkan bayi.
By the way, kenapa ya seorang perempuan yang sudah menstruasi bisa hamil? Hmm sebelum kesana, kamu harus tahu dulu apa aja sihalat reproduksi perempuan beserta fungsinya?
 menstruasi bisa hamil - separator 1
A. Alat Kelamin Dalam
menstruasi bisa hamil - infografis 1
Ovarium (indung telur)
Ovarium berjumlah sepasang, merupakan tempat untuk memproduksi sel telur (ovum) serta hormon estrogen dan progesteron.
Tuba falopii (oviduk/saluran telur)
Tuba falopii atau oviduk berjumlah sepasang, merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan uterus. Sel telur yang dilepaskan dari ovarium diterima oleh ujung tuba falopii yang berbentuk corong (disebut infundibulum). Dari tuba falopii, sel telur kemudian menuju rahim. Tuba falopii juga berfungsi sebagai tempat pembuahan sel telur (fertilisasi).
Uterus (rahim)
Uterus atau rahim adalah tempat melekatnya sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. Uterus berupa rongga berotot yang mampu mengembang mengikuti perkembangan embrio.
Vagina
Vagina merupakan saluran akhir dari alat kelamin dalam.

B. Alat Kelamin Luar
menstruasi bisa hamil - infografis 2
Lubang vagina
Lubang vagina berfungsi sebagai alat kopulasi pada perempuan, jalan lahir bayi waktu melahirkan, dan saluran tempat keluarnya menstruasi.
Labia mayora
Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva (terdiri atas labia mayora, labia minora dan klitoris), berfungsi untuk melindungi struktur alat kelamin yang berada di dalam.
Labia minora
Labia minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kecil dari kulit di antara bagian atas labia mayora. Bisa dibilang labia minora merupakan lapis kedua pelindung vagina.
Mons pubis
Mons pubis merupakan bagian menonjol yang berisi lemak. Saat pubertas, kulit mons pubis ditutupi oleh rambut-rambut.
Klitoris
Klitoris terletak di ujung atas kedua labia minora. Klitoris banyak dialiri pembuluh darah dan urat saraf, sehingga klitoris merupakan daerah yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual.
Lalu, gimana ya berbagai alat reproduksi ini saling bersinergi sehingga seorang perempuan mengalami menstruasi?
menstruasi bisa hamil - infografis 3
Pada umumnya, setiap 28 hari sekali ovarium menghasilkan sebuah sel telur (ovum). Peristiwa ini disebut ovulasi. Ketika terjadi ovulasi, dinding rahim mengalami penebalan sehingga menjadi tempat yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan zigot. Namun, jika tidak terjadi pembuahan di tuba falopii, sel telur yang sudah matang akan menuju rahim. Setelah beberapa hari, jika sel telur di rahim tidak dibuahi oleh sperma, sel telur mati dan dikeluarkan dari uterus bersama dengan dinding rahim yang meluruh bersama darah dan dikeluarkan melalui vagina. Peristiwa ini disebut menstruasi.
menstruasi bisa hamil - infografis 4
Sebaliknya, jika sesaat setelah ovulasi ada sperma yang masuk ke sel telur, maka akan terjadi pembuahan (fertilisasi) di tuba falopii. Saat fertilisasi berlangsung, hanya kepala sperma yang mengandung inti sel yang masuk ke dalam dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Sel telur yang telah dibuahi sperma disebut zigot. Kemudian zigot berkembang menjadi embrio yang kemudian menempel pada dinding rahim. Beberapa hari setelah zigot menempel di dinding rahim, akan terbentuk sekumpulan pembuluh-pembuluh darah di dinding rahim yang disebut plasenta. Kebutuhan janin akan disalurkan ibu melalui plasenta dengan perantara tali pusat atau ari-ari. Kemudian janin terus berkembang di dalam rahim sekitar 266 hari atau 9 bulan lebih 10 hari. Setelah kehamilan mencapai usia tersebut, tibalah saatnya untuk proses persalinan atau kelahiran bayi.
Makanya ga heran kebanyakkan orang tua cerewet ke anak perempuannya yang telah mengalami menstruasi karena artinya anaknya sudah siap bereproduksi. Meskipun secara biologis sudah siap, namun remaja seusiamu dianggap belum siap secara fisik, mental, dan ekonomi untuk mengalami kehamilan. Jadi, ingat ya kamu harus hati-hati dalam bergaul, jangan sampai terjerumus ke pergaulan bebas. Sekolah dan gapai cita-citamu dulu, ya!
Lanjut Baca
      edit